All characters belong to Tite Kubo, but this story is mine.
Seorang pria tampan terlihat sibuk dengan kegiatannya. Pria jangkung dengan rambut yang terlihat cukup nyentrik untuk seusianya, rambut berwarna jingga asli tanpa campur tangan pewarna apa pun. Ia tengah menata ulang sebuah ruangan, yang diketahui adalah ruang kerjanya. Bukan ruang kerja di tempat kerjanya, melainkan ruang kerja di dalam rumahnya. Ia memang sengaja membuat ruangan khusus untuk kegiatan yang menyangkut dengan pekerjaannya. Ichigo Kurosaki nama pria itu, pria yang tahun ini genap berusia tiga puluh delapan tahun. Seorang pria yang sudah mengabdikan dirinya selama empat belas tahun sebagai guru.
Ia mengernyit heran saat mendapati sebuah kotak yang terlihat usang ketika dia membuka lemari di ujung ruangan. Lemari yang memang sangat jarang dia buka. Penasaran dengan apa yang ada dalam kotak itu, Ichigo mencoba membukanya. Tapi sayang, kotak itu ternyata terkunci, dan ia tidak tahu di mana kunci kotak itu berada. Karena rasa penasaran yang tak kunjung reda, Ichigo pun menggunakan berbagai cara untuk bisa membuka kotak tersebut. Dan akhirnya usaha dia membuahkan hasil, hal itu membuatnya tersenyum senang.
Perlahan ia membuka kotak tersebut. Di dalam kotak itu masih terdapat kotak yang lebih kecil lagi, kotak berwarna putih dengan hiasan gambar bintang di tengahnya. Selembar kertas dan sebuah dasi berwarna abu-abu ia dapati ketika membuka kotak putih itu. Seketika ia teringat dengan benda yang ada di depannya, sesuatu dari masa lalunya.
Ichigo meraih kertas berwarna senada dengan dasi tadi, itu adalah sebuah surat. Surat singkat yang pernah ia baca tiga belas tahun yang lalu, dari seseorang yang masih sangat jelas di ingatannya. Pada amplop itu tertulis nama pembuatnya, Rukia Kuchiki.
‘Semoga harimu tetap menyenangkan di sekolah ini. Aku akan lulus. Doakan agar semua keinginanku terkabul, termasuk keinginanku menjadi istrimu, hihihi. Lupakan, itu gurauan tak berarti. Aku harap apa pun yang terjadi selama kita tak bertemu, Kurosaki-sensei tidak akan melupakanku. Terima kasih untuk segalanya.’
>><<
Ide cerita sudah ada dari tahun 2015 dan ini juga ditulis di tahun itu juga, hoho (dan, dan, dan, masih belum bisa dilanjutkan). //cry
0 komentar:
Post a Comment