Wednesday, October 18, 2017

[Review] Musical Touken Ranbu Bakumatsu Tenrouden

Yuhuu, datang kembali dengan membawakan review Toumyu lagi. Seperti yang aku tulis di postingan pertama, kali ini aku review Musical Touken Ranbu Bakumatsu Tenrouden. Walau ini bisa dikatakan telat tapi nggak apa lah, buat isi-isi blog. Dan kandungan spoiler 60-70% kayaknya. :D


Yosh review dimulai!

Jalan cerita Bakumatsu sebenernya 11-12 kayak Atsukashiyama, tapi entah mengapa menurutku yang ini lebih emosional. Jangan baper ya, kalau tau sejarah Shinsengumi pasti nggak bisa menyangkal kalau ceritanya bikin baper. Pokoknya inti dari Toumyu kali ini adalah jangan baper. Hohoho, sebenernya itu yang dikatakan Hachisuka di musikal ini. Siapa Hachisuka? Ya pasti dia salah satu TouDan yang perannya cukup penting di sini.

Sama seperti di Atsukashiyama, di sini masih terbentuk unit satu. Jadi kemungkinan emang belum ada unit dua kayak di Katsugeki. Sebelumnya di Atsukashiyama unit satu terdiri dari lima pedang Sanjou plus satu pedang Shinsengumi yang kala itu jadi kaptennya, Kashuu Kiyomitsu. Nah di sini Saniwa mengubah formasi untuk misi berikutnya. Formasi kali ini terdiri dari lima pedang Shinsengumi dan satu pedang Kotetsu. Wait, sebenernya Kotetsu ada dua, yang satu masuk Shinsengumi, nanti aku jelasin lah.

Lima pedang Shinsengumi pasti tau dong, apalagi kalo yang udah nonton Hanamaru dua epd terakhir. Yaps, mereka adalah pasangan Kashuu Kiyomitsu-Yamatonokami Yasusada pedang dari Okita Souji, lalu pasangan Izuminokami Kanesada-Horikawa Kunihiro pedang dari Hijikata Toshizou, dan satunya lagi pedangnya Kondou Isami si Nagasone Kotetsu. Nah kaptennya kali ini bukan Kashuu lagi, tapi Kashuu masih netap di unit satu buat bantuin kapten terbarunya yaitu Hachisuka Kotetsu.

Kalau dilihat dari formasi ini pasti tau dong kemana misi ini akan berlangsung, TouDan-nya aja ngeh apalagi yang nonton, hehe. Yups, nggak lain nggak bukan adalah Ikedaya. Karena Shinsengumi itu nggak jauh-jauh dari Ikedaya. Kalau di Hanamaru yang peka terhadap misi kali ini sih Kashuu doang, mungkin dia yang paling tua di benteng dan paling berpengalaman. Paling paham juga, kalau lima pedang Shinsegumi = Ikedaya. Nah kalau di Toumyu Bakumatsu ini yang peka jadi dua orang, Kashuu sama Kane-san.

Konflik batinnya sama kayak di Hanamaru, berfokus sama Yasusada yang sangat mencintai tuan lamanya, Okita Souji. Tapi nggak itu doang sih, ada konflik Kotetsu bersaudara. Konflik yang bikin Kane-san sama Horikawa mikir keras, tapi kata Kane-san, ‘masa bodohlah, urusan mereka juga.’ Dasar, Kane-san!

Btw, kalian jangan terlalu berharap ini Kane-san yang di Katsugeki, tapi dia lebih mirip Kane-san versi Hanamaru. Horikawa juga! OMG, aku suka Horikawa di sini!

Di Bakumatu juga ada scene yang bikin ngakak. Terutama scene pas pesta Sake. Pesta ini ide dari si kampret manis, Horikawa Kunihiro. Di sini Hachisuka dikerjai habis-habisan sama pedang Shinsengumi. Btw, lima pedang Shinsengumi sebut saja tim Shinsengumi. Nah kalau di Team Atsukashiyama kan dikenal juga sebagai Team Sanjou with Kashuu Kiyomitsu, kalau Team Bakumatsu dikenal sebagai Team Shinsengumi With Hachisuka Kotetsu.

Lanjut, scene pesta tadi beneran bikin ngakak plus kasihan liat Hachisuka. Masa dengan tanpa dosa Kane-san nyodorin gelas super gede khusus buat si kapten, sedangkan lainnya cuman gelas kayak mangkok mini. Dan dengan rasa tak bersalah juga partner Kane-san si Horikawa, malah nuangin dengan penuh Sake buat Hachisuka. Kan kampret.
Akhirnya pada tanding minum Sake, Kashuu vs Yasusada, tapi malah dihentikan sama Kane-san. Dan apa yang terjadi selanjutnya? Mereka bertiga ambruk gara-gara Kane-san nggak kuat alkohol. Sebelum bener-bener ambruk Kane-san bikin Haiku. Btw, Kane-san emang ahli Haiku, hoho. Haiku tuh semacam puisi Jepang yang berisi tiga baris. Oh iya, sebelumnya Kane-san tanya ke Horikawa dari mana dapet duit buat beli Sake? Dengan muka polosnya Horikawa jawab, ‘aku jualin tuh barang-barang berkilauan di kamar Kane-san.’ Ini anak kampret banget kan, cari ribut sama Kane-san. Tapi Kane-san yang sempet marah bisa ditenangin sama yang lain.

Pesta Sake~
Nah giliran Hachisuka yang minum Sake nggak wajar nih, segelas Sake super gede. Nggak cuman temen setimnya doang yang nyemangatin, penonton pun ikut. Heboh banget pokoknya. Muke gile, apa nggak kembung tuh. Dan akhirnya Hachisuka lolos dari cobaan, nggak mabok pula. Horeee!! Yang mabok cuman Kane-san doang, yang lain nari-nari pas Nagasone nyanyi, eh dia doang tidur ganteng di depan sendiri pula.

Selanjutnya, ada scene Yasusada mau minggat buat gabung jadi anggota Shinsengumi alasannya pasti tau lah, pengin ketemu Okita tersayang. Tapi, aksinya ketahuan sama Kashuu yang tentu saja nggak bolehin. Dan akhirnya ribut-ribut terjadi, semua pada nggak ngebolehin karena berpotensi mengubah sejarah. Kashuu ngambek pas Yasusada bilang (intinya), ‘kamu yang dipilih pas insiden di Ikedaya, bukan aku.’ Kashuu balik ke kamar sambil ngedumel, ‘bodoh, itu bukan berarti aku punya pilihan.’

Hachisuka yang bingung pun minta konfirmasi sama Horikawa, dan pasti tentang Okita Souji. Kita tau di anime Hanamaru pas insiden Ikedaya pedang yang dibawa Okita tuh Kashuu bukan Yasusada, dari situ si Yasusada kayak iri, kenapa bukan dia yang dibawa.

Nah abis ini nih semua TouDan nyanyi, ini lagu yang bener-bener menggambarkan perasaan masing-masih TouDan. Judulnya Erabareru Mono, jadi isinya kayak perasaan TouDan yang dipilih dan nggak dipilih sama tuannya buat dipake pas lagi bertarung untuk terakhir kalinya. Dari Kotetsu bersaudara, dimana Nagasone si Kotetsu palsu (panggilan Hachisuka ke Nagasone) yang malah dipake buat bertarung, sedangkan Hachisuka si Kotetsu asli cuma dipajang. Terus perasaan Kashuu yang cukup dia aja ngerasain panas darahnya Okita yang saat itu kena Tuberkulosis atau TBC (pas kejadian di Ikedaya kan batuk-batuk tuh), lalu dibalas sama Yasusada yang pengin juga selalu di sisinya. Berlanjut dibalas sama sikap dewasanya Kane-san yang bilang aku juga nggak sama dia sampai akhir tapi aku tetep bangga (lihat Katsugeki). Dan terakhir nih part-nya Horikawa bikin merinding. Dia bilang bahwa.... Ada deh. :D

Jadi pesan tuh lagu adalah jangan egois, walaupun mereka semua pedang berpasangan nasibnya mereka masing-masing beda, jangan saling iri lah.

Di sini bisa melihat bahwa Shinsengumi emang kelompok yang beragam. Btw, ini yang dibahas Shinsengumi orangnya yah bukan TouDan-nya. Kata Okita, anggotanya aneh-aneh. Aku sendiri suka banget hubungan para anggota Shinsengumi ini, terutama Okita, Hijikata, dan kaptennya Kondou-san. Walaupun Okita dan Hijikata kayak Tom and Jerry, tapi aslinya mereka sama-sama peduli. Dan mereka berdua juga sangat menghormati Kondou-san. Pas Okita akhirnya dirawat pun mereka ngunjungin Okita. Ntah kenapa scene itu lumayan nyesek, aktor yang jadi Okita aja sampe berkaca-kaca. Mengenang bagaimana perjuangan Shinsengumi dan akhirnya berhasil, sayang Okita sakit parah. Walau sakit pun dia masih suka bikin lelucon.
Selain Okita, dua rekannya pun bener-bener mendalami aktingnya. Pertama pas perpisahan Hijikata sama Kondou-san, si Hijikata bener-bener nangis. Terus pas Kondou-san mau dieksekusi. Ya ampun, angst.

Shinsengumi; Kondou-san, Okita, dan Hijikata

Aku pernah baca sejarah Okita Souji dikit, jadi pas sakit Okita selalu menanyakan keadaan Kondou-san. Tapi sampai meninggal Okita nggak pernah dikasih tau bahwa dua bulan sebelum kematian Okita, Kondo-san terlebih dahulu dieksekusi. //cry.

Tapi di sini nggak gitu, alurnya berbeda karena ulah siluman kucing hitam yang merasuki salah satu anggota Shinsengumi. Hayoo siapa kah dia???

Btw, entah kenapa akting para Shinsengumi lebih dapet ketimbang para TouDan-nya.

Oh iya, pas scene Okita batuk-batuk aku tuh muter berulang kali dari mana si darah tiba-tiba muncul. Dan akhirnya bisa tidur dengan nyenyak. Mitsuketa!

Terus nih, di Bakumatsu ada adegan slow motion-nya. Kalau di Atsukashiyama nggak ada. Tapi sayang di Bakumatsu nggak ada Tou-Dan dalam mode Shinken Hissatsu. Kalau di game yang bajunya jadi pada sobek-sobek. Di Atsukashiyama ada, si Imanotsurugi sama Iwatooshi, aku lupa nulisnya. Berharap bisa liat Kashuu dalam mode baju sobek-sobek, haha.

Kali ini aku mau ke bagian para TouDan-nya.

1. Hachisuka Kotetsu (diperankan oleh Takahashi Kensuke)


Yang udah nonton pasti ngerasa greget sama TouDan satu ini. Tapi dimohon jangan benci sama aktornya, kan cuman akting, hoho. Hachisuka digambarkan sangat nyebelin banget sekali. Nggak bisa menerima kehadiran Nagasone yang menurutnya palsu. Aslinya si Hachisuka cuman iri sama Nagasone, kenapa pedang palsu kayak Nagasone dipake selayaknya fungsi pedang yang sebenarnya, sedangkan dia cuman buat pajangan doang. Awal-awal dia emang nyebelin, kaku, bahkan cara bertarungnya pun kaku plus nggak niat. Nggak tau emang di script kayak gitu atau karena kesusahan sama kostumnya. Tapi setelah denger ceramah dari Kane-san tentang Nagasone dia mulai berubah.

Btw, aku suka bagaimana dewasanya Kane-san pas bilang ke Hachisuka tentang Nagasone yang kuat. ‘Semakin sering orang menderita, semakin kuat dirinya.’ Kurang lebih kayak gitu yang diucapkan Kane-san ke si kapten. Pada akhirnya di scene akhir Hachisuka bisa bersikap dewasa.

Kalau menurutku Hachisuka emang nyebelin, tapi aku pribadi lebih sebel sama Yasusada. Nanti dijelasin di bagian Yasusada.

2. Nagasone Kotetsu (diperankan oleh Imari Yu)


Dari semua TouDan unit satu, Nagasone satu-satunya TouDan yang paling pendiem. Nggak bisa mengungkapkan isi hati dengan baik. Bahkan Kane-san sampai menasehatinya, sasuga Kane-san!
Dia sebenernya cukup dewasa, terbukti dia nggak terlalu mikirin omongan Hachisuka. Tapi walau begitu dia juga nyimpen bebannya sendiri, apalagi di scene terakhir dimana Kondou-san tuan lamanya Nagasone mau dieksekusi di depan matanya. Tapi untungnya Hachisuka yang udah mengerti tentang Nagasone bisa membantu menghilangkan kegundahan hati Nagasone.//ea~

3. Izuminokami Kanesada (diperankan oleh Arisawa Shoutarou)


Sekali lagi, jangan berharap ini Kane-san versi Katsugeki, ini adalah Kane-san versi Hanamaru. Tapi mungkin cara dia bersikap dewasa kayak di Katsugeki. Selain TouDan yang paling dewasa, Kane-san juga salah satu TouDan yang bikin aku ketawa, apalagi yang adegan goleran akibat nggak kuat Sake tadi plus Haiku-nya. Tapi asal kalian tau, walaupun Kane-san kelihatan dewasa sedangkan partnernya si Horikawa kayak anak-anak, di dunia nyata pemeran Horikawa malah lebih tua setahun dari pemeran Kane-san ini.

Terus pas Kane-san kalo lagi nebas musuh suka ngomong ‘ORA’. Setauku, mantra andalan dia bukan kayak gitu. ORA cuman dipake pas Double Attack. Aku juga nggak ngeh di sini dia masuk mode Double Attack atau nggak.

Justru mantra itu adalannya si Kashuu sama Yasusada. ORA ORA ORAAA~

4. Horikawa Kunihiro (diperankan oleh Ogoe Yuuki)


Sejujurnya aku nggak terlalu memperhatikan Horikawa di Hanamaru, dan di Katsugeki malah sebel sama dia. Tapi semua berubah setelah nonton Toumyu ini. Asli dia manis banget, selalu positif, suka isengin Kane-san, ceria pokoknya, dan lagi suaranya indah + powerful. Horikawa pinter bikin suasana tegang jadi somplak. Contohnya pas adegan sama Hachisuka itu. Dia juga Toudan yang paling perhatian. Duh, makasih kepada Ogoe Yuuki yang telah membuat karakter ini nggak menyebalkan di mataku. Serius, suara Horikawa paling bagus setelah Kashuu.

5. Yamatonokami Yasusada (diperankan oleh Torigoe Yuuki)


Kalau ngomongin Yasusada nggak bisa jauh dari Kashuu, soalnya dua pedang ini kayak cermin, Kashuu yang bilang gitu. Di sini aku mendapatkan rasa kecewa, why? Karena Yasusada malah kelihatan nyebelin di sini. Iya sih, itu konflik batin buat dia pas insiden di Ikedaya. Aku pribadi nggak terlalu suka sama Yasusada baik di game atau di anime, tapi nggak benci juga, jadi biasa-biasa aja sama TouDan ini, malah suka dipake kok (dan baru-baru ini patah di lv 50-an //cry). Dan aku juga bisa memaafkan sikap Yasusada di anime pas insiden di Ikedaya, tapi di Toumyu ini entah kenapa malah nggak suka, bener. Pas dia bilang ke Kashuu bahwa dia yang lebih mengerti Okita dibanding Kashuu itu rasanya ‘ih’. Terus juga kalau dia bikin lelucon rasanya kurang, nggak bisa selucu Horikawa, apa perasaanku aja? Jadi Yasusada di Toumyu kurang bisa membawakan Yasusada versi anime/game. Itu sih yang bisa aku lihat di sini, untung aja dia bisa mengendalikan diri agar nggak sampe mengubah sejarah.

Kalau diperhatikan lagi Kashuu lebih dewasa, lebih bisa menerima takdir yang ada, cepet move on, lagipula latar belakang mereka berdua juga beda (aku ngomong gini bukan karena lebih suka Kashuu, tapi emang dalam pandanganku kayak gini). Di lagu Erabareru Mono kalian nanti bisa paham mana yang lebih dewasa di antara Okitagumi ini.

Sebenernya Yasusada sedikit lebih beruntung nggak kayak Kashuu yang dibuang sama Okita gara-gara patah pas insiden di Ikedaya (sejarah bilang gitu, di game Kashuu juga sering ngomong ‘jaga aku’ karena nggak mau dibuang lagi). Cuman yang membuat dia kurang beruntung doang ya itu, nggak kepilih sama mantan tuannya pas insiden di Ikedaya.

Terus entah kenapa juga rasanya chemistry antara Yasusada dan Kashuu sebagai partner di sini malah kurang dapet. Kashuu malah lebih keliatan deket sama Hachisuka. Tapi mungkin Kashuu sering keliatan deket sama Hachisuka karena tanggung jawab yang diserahkan dari Saniwa ke dia, dimana dia disuruh bantuin Hachisuka dengan pengalamannya yang pernah menjadi kapten bareng tim Sanjou.

6. Kashuu Kiyomitsu (diperankan oleh Sato Ryuji)


Kashuu masih lah TouDan paling favorit di antara terfavorit bagiku, hoho. Kalau diperhatiin baik-baik nih, Kashuu di sini keliatan lebih cantik, manis, pokoknya lebih girly. Sebelumnya di Atsukashiyama dia terlihat lebih laki dikit dan dewasa layaknya kapten. Kalau di sini, di Bakumatsu dia kadang kelihatan kayak bocah, apalagi kalau udah bareng sama Yasusada. Tapi yang pasti dia udah lebih berpengalaman dibanding sebelumnya (Atsukashiyama), dan makin kelihatan Tsundere. Terutama scene dimana disuruh Hachisuka, yang intinya ditanya, 'kenapa nggak ngomong langsung aja ke Yasusada?' dan dia jawab, 'ENGGAK MAUUUUUUUU!' Terus scene pas pengumuman formasi yang mau berangkat misi ke Ikedaya, pas tau Yasusada ternyata masuk dia malah bilang 'ah kenapa sama dia?'. Padahal sebelumnya di Atsukashiyama pas ditugasin bareng tim Sanjou dia pengin bareng sama Yasusada. Dasar tsundere!~

Di Atsukashiyama seingetku dia jarang banget yang namanya elus-elus rambut, tapi di Bakumatsu dia kelihatan banget suka banget ngelakuin hal itu. Pokoknya beda lah dari Atsukashiyama. Btw, kalau di anime Kashuu lebih suka utak-atik kuku cantiknya sih.

Dan kalau diperhatiin lagi, sepatunya samasekali nggak nyante. Kashuu asli, di game/anime emang pake sepatu boot hak tinggi, ini karakter bikin orang yang meraninnya maso deh, hoho. Di Atsukashiyama sepatu dia beda daripada di Bakumatsu. Kayaknya lebih nyaman sepatu yang dipake di Atsukashiyama, tapi lebih cocok sepatu yang di Bakumatsu.

Dan seperti biasa, paling suka suaranya Kashuu. Menurutku suara dia paling bagus di Toumyu kali ini, kalau di Atsukashiyama paling bagus suaranya Kashuu sama Jiji. Kalau disuruh pilih mana yang lebih bagus aku nggak bisa pilih, dua-duanya bagus dan keren, tapi kalau disuruh pilih mana yang lebih disukai tentu saja ku jawab Kashuu.~

Btw, Kashuu selalu nyebut Okita Souji sebagai ‘ano hito’ atau artinya orang itu, dia nggak pernah nyebut nama tuan lamanya. Terus pas scene terakhir Okita nih, menurut script seharusnya Kashuu manggil Okita-kun kayak Yasusada, tapi Ryuji si aktor yang meranin Kashuu mengubahnya menjadi ‘Ne’ karena kalau Kashuu bilang kayak gitu nanti malah jadi Out Of Character. [1]

Secara keseluruhan performance Bakumatsu lebih bagus daripada Atsukashiyama. Konfliknya lebih ngena Bakumatsu. Stage-nya pun lebih bervariasi Bakumatsu, padahal keliatanya lebih simpel Bakumatsu loh ketimbang Atsukashiyama. Yang bikin keren itu dinding di pinggir kanan kiri panggung yang masing-masing ada dua pintu itu bisa bergerak. Kalau tangga, baik di Atsukashiyama atau di Bakumatsu dua-duanya bisa bergerak, tapi bedanya kalau di Atsukashiyama cuma bisa dibelah jadi dua sedangkan Bakumatsu bisa jadi empat. Kalau nonton pasti ngerti lah, hehe. Pokoknya lebih simpel tapi justru lebih keren.

Terus efek-efeknya juga dibikin lebih simpel lagi. Kalau di Atsukashiyama ada efek tebasan pedang di sini nggak ada. Paling suka efek pas lagi hujan sama bintang-bintang di scene terakhir, kayak nyata banget. Di sini juga nggak masukin background music yang ada di game kayak di Atsukashiyama, di sini pake original background music.

Kalau diperhatiin lagi, hubungan tim Shinsengumi (TouDan) lebih erat dibanding tim Sanjou. Misal, kayak scene Kashuu yang mempertanyakan penyesalan Nagasone sama tuan lamanya, tapi Nagasone malah balik tanya Kashuu, ‘bukankah itu kamu?’. Jadi rasanya kayak sama-sama peka. Terus dua pedang Hijikata, si Kane-san sama Horikawa, walaupun Kane-san bilang itu urusan mereka (tentang konflik Nagasone & Hachisuka), tapi nyatanya dia mau nyeramahin si Hachisuka sampe sadar, nyeramahin pula si Nagasone biar lebih terbuka.

Ada lagi, Horikawa yang suka bikin suasana nggak enak jadi enakan lagi. Horikawa juga pernah bilang ke Hachisuka kalau ada masalah dengan cara bertarung tim Shinsengumi bilang aja, soalnya Shinsengumi kan kelompok yang beragam, mereka terpengaruh juga sama tuan lamanya. Terus terus pas Kane-san nawarin gendong Nagasone yang saat itu terluka karena ngelindungin Hachisuka, di situ yang mau bawa Nagasone si Yasusada, Kashuu, sama Horikawa. Tapi Kane-san bilang, ‘woy gue aja, badan-badan kecil kek kalian nggak bisa bopong dengan baik dan benar.’ Sasuga, Kane-san!

Oh ya, cara bertarung yang paling mempunyai ciri khas cuman Horikawa doang. Dia yang paling cepet plus kadang licik, mungkin karena dia Wakizashi sendiri sedangkan yang lain Uchigatana semua. Beda kayak di Atsukashiyama yang tipe pedangnya lebih bervariasi, ada Tantou, Uchigatana, Tachi, Ootachi, dan Naginata. Kalau yang belum tau tentang tipe pedang, silakan ke sini.

Untuk lagu, jujur aku lebih suka lagu-lagu Team Sanjou With Kashuu Kiyomitsu (Atsukashiyama) daripada Team Shinsengumi With Hachisuka Kotetsu (Bakumatsu), begitu pula dengan vokalnya. Tapi semuanya bagus, masing-masing lagu punya arti yang dalam.

Saatnya share pict~

Kashuu-Yasusada rebutan bang Nagasone.

Pedangnya Okita Souji~

Pedangnya Hijikata Toshizhou~

Kotetsu bersaudara, satu pedangnya Kondou Isami~

Scene yang lumayan nyesek. Mereka berdua ngeliatin tuan lamanya yang sakit parah.

Yosh! Sekian review dari saya, semua yang ku tulis berdasarkan apa yang aku lihat dan rasakan. Beda orang beda pandangan, hehe. Maafkan jika ada kesalahan kata dan sebangsanya. See you next time!

[1] Sumber

Photo credits: enterstagesumabo



7 komentar:

Anonymous said...

Sedih karna blom bisa nonton//cry

Tapi nice review XD

Michiharu said...

Makasih~ :)

yuki said...

kakak nonton dimana?

Michiharu said...

Di laptop 😅

Unknown said...

pengin nonton ini tpi dimana nontonnya yah..

Anonymous said...

Thanks and that i have a neat supply: How Much Do House Repairs Cost home remodeling near me

Anonymous said...

Cool and I have a neat present: How Much Is A Complete House Renovation best renovations to increase home value

Post a Comment