Thursday, June 14, 2018

[Review] Touken Ranbu Stage Play 2 - Giden Akatsuki no Dokuganryu

Hallo, apa kabar yang baca isi blogku? Maaf lama tak nongol, ini semua dikarenakan kemalesan aku buat nulis, gambar pun sekarang males. //yaelah curcol

Oya, sebelumnya aku bilang selain review Tousute 2 aku juga mau review Zoku Touken Ranbu Hanamaru, tapi yang terakhir itu nggak jadi yah. Tiba-tiba males menyerang. Ini juga sebenernya super telat review Tousute 2. T.T

Oke langsung saja, cekidottt~

The True Tale of The One-Eyed Dragon of The Dawn

Tulisan ini mengandung 70-80% spoiler, resiko tanggung sendiri lho yahaha.

Tousute 2 aka Giden Akatsuki no Dokuganryu ini berfokus sama pedangnya Date yang terdiri dari Ookurikara, Shokudaikiri Mitsutada, Taikogane Sadamune, dan Tsurumaru Kuninaga. Selain berfokus pada pedang Date, Tousute 2 ini juga berfokus pada konflik batinnya Sayo Samonji yang selalu mempunyai hasrat balas dendam. Apalagi hasrat balas dendamnya di sini makin tinggi.

Jadi di sini nih, para Toudan dikasih misi ke pertempuran Sekigahara (tahun 1600). Toudan yang dikirim ke Sekigahara adalah semua pedang Date, Kasen Kanesada, dan si mbah aka Jiji aka Mikazuki Munechika. Yamanbagiri, meski dia masih Kinji[1] di Tousute 2 ini, dia tidak ikut ke misi ini karena dia punya kerjaan lain, yaitu mengurus Sayo. Mengurus Sayo di sini bukan hanya soal Sayo yang habis terluka akibat pertempuran sebelumnya saat acara piknik gaje, tapi juga mengurus soal hasrat balas dendamnya Sayo.

Di sini Manba berusaha mati-matian agar bisa membuat Sayo terbuka dan sharing gitu lah. Tapi ngurusin Sayo itu nggak semudah ngurus kuda citadel, ya emang nggak bisa disamain sih hehe. Sayo itu suka banget hindarin Manba kalo Manba mau deketin dia. Duh Sayo, padahal Manba perhatian banget sama kamu.

Oke oke, soal pertempuran di Sekigahara itu, Toudan dikirim ke sana untuk memastikan tidak ada Pasukan Pengubah Sejarah (PPS) yang mengganggu aliran sejarah yang sebenarnya. Tapi, diluar dugaan muncullah Date Masamune yang seharusnya tidak ikut campur dalam pertempuran Sekigahara ini. Kenapa Date muncul? Jawabannya, karena dia ingin berkuasa. Date itu sangat mengagumi Oda Nobunaga, dia pengin kayak Oda, bahkan melampauinya. Date di sini suka mengeluh, kenapa dia nggak lahir lebih cepat. Dia merasa lahir di waktu yang salah, dia berada di era tiga bintang besar Oda Nobunaga-Toyotomi Hideyoshi-Tokugawa Ieyasu, dan sangat nggak mungkin dia mengambil alih kekuasaan.

Dan saat pertempuran Sekigahara si Date sekarat, munculah baju baja hitam Date yang sudah diselimuti aura jahat akibat kedengkian Date. Si baju baja hitam itu selalu membisikan Date agar Date berkuasa dan eng ing eng tiba-tiba waktu mundur kembali ke waktu subuh, waktu dimana pertempuran Sekigahara akan terjadi. Jadi para Toudan balik ke waktu sebelum pertempurun Sekigahara sampe 2 kali. Dan kalau dihitung sama pertama kali muncul, para Toudan sampe 3 kali di tempat itu (Sekigahara).


Para pedang Date plus pedang Hosokawa
Sayo yang selalu menghindari Manba

Mitsutada Cooking

Tousute 2 ini nggak melulu adegan serius semua. Seperti Tousute 1, di sini ada adegan nyantai dan gaje.

Jeng jeng~
Jadi kali ini nama acaranya adalah Mitsutada Cooking. Yang memimpin acara ini udah jelas tidak lain adalah Shokudaikiri Mitsutada, si koki ganteng di citadel raya. Shokudaikiri di sini ditemani sama seorang asisten, dia adalah jeng jenggg~ si Kinji di citadel ini, Yamanbagiri Kunihiro.

Acara ini menjelaskan cara membuat Zunda Mochi, makanan terviral setelah Ohage Ohagi di citadel. Dan yang setia menonton acara ini adalah Sayo, Jiji, dan Sada-chan. Di sini Manba komplen kenapa dia berpakaian seperti cewek. Tapi emang di sana muka dia jadi makin cantik kayak cewek hoho. Dan kelakuan Manba pas jadi asisten Shokudaikiri itu super OOC aka Out Of Character. Tapi justru itulah yang makin bikin acara ini lucu.

Manba jadi asisten Shokudaikiri

Cantik

Touken Danshi


1. Suzuki Hiroki as Mikazuki Munechika


Sebenernya aku nggak terlalu fokus sama Jiji di sini. Tapi seperti sebelumnya, dia masih bisa diandalkan. Dia tetep sabar menghadapi Manba yang suka merengek atau mengeluh soal dia jadi Kinji. Dia masih suka ngasih nasihat buat Manba, walo kadang Manba kayak cuek gitu (padahal nggak juga). Selain perhatian sama Manba, Jiji juga tetep perhatian sama Toudan lain. Dia juga keliatan makin deket sama Tsuru. Jiji di sini juga ikut dikirim ke pertempuran Sekigahara, dia juga yang pertama kali sadar ada yang aneh di Sekigahara.

2. Aramaki Yoshihiko as Yamanbagiri Kunihiro


Nih maz cantik manis ganteng kesayangan aku *halah* udah sedikit lebih percaya diri sebagai Kinji dibanding dengan di Tousute 1 (Kyoden Moyuru Honnoji). Manba di sini lebih keliatan berusaha, berusaha menjadi lebih baik walau masih suka minder. Dia di sini lebih memfokuskan diri pada Sayo dibanding dengan para pedang Date. Manba sangat bersemangat buat bikin Sayo terbuka padanya, tapi di beberapa adegan malah keliatan aneh dan lucu. Sampai-sampai para pedang Date (kecuali Ookurikara), ngasih saran agar dia lebih lembut soal mendekati Sayo. Ini bukan berarti Manba kasar atau gimana, hanya saja dia masih terlalu kaku dan sedikit pemalu.

Pusing pala Manba

Trio pedang Date ngasih saran ke Manba

Di suatu adegan, Manba pernah hampir kehilangan semangat. Dia pengin posisi Kinji diambil alih Jiji saja, dia merasa tidak becus sebagai Kinji, dia tidak bisa menyatukan citadel. Dia bahkan sampai teriak-teriak kenapa, kenapa, dan kenapa (?) di depan Jiji. Tapi dengan The Power of Ceramah Jiji, akhirnya Manba kembali sadar.

Mau ribut nih
Di sini Manba juga dengan senang hati membuat dirinya menjadi alat untuk memuaskan hasrat balas dendam Sayo. Sikap Manba ini mengingatkanku akan sikap Ishikirimaru pas menghadapi Kara di Toumyu 3 (Mihotose no Komoriuta).

3. Ino Hiroki as Ookurikara


Jika yang sudah main game-nya atau nonton anime Touken Ranbu Hanamaru, pasti sudah tau sifat Ookurikara. Oke, ku singkat aja jadi Kara biar nggak kepanjangan hehe. Kara di sini pendiem, dingin, dan tidak pedulian. Satu-satunya yang ia pedulikan adalah soal bertarung atau berperang, dia selalu mengatakan bahwa dia sama sekali tidak berniat untuk berteman.

Sebelum dikirim ke Sekigahara, Kara bareng Kasen Kanesada dikirim terlebih dahulu ke tahun 1747 (era Date Munemura) untuk penyelidikan di dalam kastil edo. Mereka berdua bener-bener bagaikan air dan minyak, kalian tahu lah apa maksudnya. Yaps, mereka selalu berselisih. Kara juga satu-satunya pedang Date yang kelihatan agak galau pas bertemu Date.

Meskipun sempat galau, Kara melakukan tugasnya dengan baik
Oh ya, pemeran Kara di Tousute dan di Toumyu beda yah.

4. Higashi Keisuke as Shokudaikiri Mitsutada


Si koki ganteng citadel ini masih sebaik dan seperhatian seperti di Tousute 1. Dia juga terlihat sangat tegar pas menghadapi Date Masamune, apalagi pas adegan menuju ending dia mencoba menguatkan hatinya juga para pedang Date lainnya.

Seperti yang kebanyakan fans Touken Ranbu tahu, Shokudaikiri pintar memasak itu karena pengaruh dari tuan lamanya, Date Masamune. Begitu pun dengan mata kirinya yang ditutupi.

Para Toudan yang lagi piknik gaje nggak sengaja bertemu Date Masamune
Dapet Zunda Mochi dari mantan tuannya

Saat acara piknik gaje, Shokudaikiri dan kawan-kawan bertemu Date Masamune yang didampingi pengikutnya. Kaget itu pasti, begitu juga dengan pedang Date lainnya. Dan di sini Date malah ngasih Zunda Mochi ke Shokudaikiri, dan minta buat dibagiin ke Toudan lainnya.

5. Kento as Tsurumaru Kuninaga


Tsurumaru di sini suka mengeluh kalau di citadel sedang krisis kejutan. Kalian tau lah, Tsuru kan sangat menggilai kejutan. Odoroitaka?

Krisis kejutan, Tsuru pun tak semangat

Dia juga menargetkan Jiji soal kejutan. Dan yah ternyata nggak Jiji doang yang kaget, aku yang nonton juga kaget (nggak kaget banget sih). Dia di sini berubah jadi Black Tsuru, kenapa bisa berubah? Ini gegara keanuan Kara. Tapi untuk lebih jelas, silakan tonton butai-nya hoho.

6. Hashimoto Shouhei as Taikogane Sadamune


Si pedang Date yang baru muncul di citadel ini adalah karakter yang sangat ceria. Karena dia Tantou sama kayak Sayo, dia cukup peka soal kedatangan musuh, begitu pula dengan Sayo. Sada-chan juga cukup tegar saat bertemu dengan Date. Saat dipermainkan musuh di Sekigahara (waktu kembali mundur), dia suka mengeluh soal kenapa pantatnya yang mendarat duluan hohoho.

Saat Sada-chan pertama kali muncul di citadel. Adegan ini pun ada di animenya loh
Sada-chan pertama kali muncul di anime Zoku Touken Ranbu Hanamaru (TKRB Hanamaru S2)
Sada-chan mengeluh soal pantanya

Oh iya, misi di Sekigahara adalah misi pertama Sada-chan.

7. Wada Takuma as Kasen Kanesada


Toudan yang sangat mengagumi keanggunan ini sebenernya lumayan sebel sama para pedang Date. Mungkin karena efek dari hubungan tuannya dulu, Hosokawa Tadaoki, yang berteman dengan Date Masamune. Sampai-sampai menasehati Sayo agar tidak terlalu dekat dengan pedang Date, terutama Kara. Yaps, dia paling sebel sama Kara. Meski sebel dan suka geregetan sendiri, dia secara kebetulan selalu bersama dengan Kara. Seperti saat dikirim ke era Date Munemura (Sejarah Date dan Hosokawa), dan saat ditangkap sama Hosokawa yang saat itu dikira mata-mata pasukan barat (pasukan Mitsunari).

Adegan saling buang muka ini pun juga ada di anime

Kara & Kasen di Zoku Touken Ranbu Hanamaru

Saat ditangkap sama mantan tuannya dulu

Menurut Sayo, Kasen itu pemalu. Tapi sifat pemalunya tertutupi oleh kelakuan Kasen yang banyak omong.

8. Naya Takeru as Sayo Samonji


Pedang yang satu tuan dengan Kasen ini di sini terlihat hasrat untuk balas dendamnya makin besar. Ini sebenernya efek nyasar di Odawara. Tapi kenapa begitu, mungkin akan dijelaskan saat nanti review Tousute 3; Gaiden Kono Yora no Odawara.

Meski suka ngomongin soal balas dendam, sebenernya Sayo itu baik banget. Terbukti saat dia menghindar dari Manba, itu karena dia tidak mau menjadi beban Manba. Dia tahu beban Manba menjadi Kinji itu berat, dan tidak mau menambah bebannya.

Di sini Sayo mulai bisa membuka diri

Sayo juga mengagumi pedang Date, karena menurutnya pedang Date itu kuat. Pedang Date yang selalu ceria (kecuali Kara), bersenang-senang kayak tanpa beban, baik, dan mampu menghadapi kisah tuannya dulu tanpa banyak galau.

Nih maz ramennya udah mateng //ga gitu
Meski sering menghindar dari Manba, pada akhirnya Sayo mau membuka diri sama Manba.

#Sejarah Yamanbagiri Kunihiro & Sayo Samonji

Oke, aku akan jelaskan sedikit (karena di gugel udah banyak yang jelasin) sejarah Manba dan Sayo berdasarkan Tousute 2 ini.
Jadi, Yamanbagiri Kunihiro itu dibuat berdasarkan Yamanbagiri pedang hebat aliran Osafune. Ditempa atas permintaan tuan kastil Ashikaga, Nagao Akinaga. Yamanbagiri Kunihiro sendiri ditempa oleh Horikawa Kunihiro (bukan pedang Horikawa Kunihiro).



Meskipun dia itu tiruan Yamanbagiri aliran Osafune, Yamanbagiri selalu bilang dia bukan palsu, dia adalah mahakarya dari Kunihiro.

Untuk Sayo Samonji, dia dulunya (sebelum dimiliki Hosokawa) dimiliki oleh sepasang suami istri miskin, mereka punya anak. Dan suatu ketika si suami sakit, lalu meninggal. Tak bisa menafkahi keluarganya, si istri dan anaknya pergi melalui jalur Sayo-nakayama untuk menjual Sayo, pedang berharga milik mereka. Tapi di tengah perjalanan mereka bertemu dengan perampok, si istri dibunuh, dan Sayo dirampas. Kemudian anaknya memutuskan untuk menjadi penempa pedang.

Bertahun-tahun berlalu, si perampok yang dulu membunuh ibunya muncul dihadapannya. Si perampok itu meminta si anak untuk menempa pedang yang dibawanya, pedang itu terukir nama Samonji. Ketika si anak tahu siapa yang dihadapinya itu, tanpa pikir panjang si anak membunuh si perampok itu. Meski balas dendam sudah terlaksana, tapi Sayo masih mewarisi kisah itu.

Puk puk puk~sabar ya dek Sayo

Panggung

Di sini panggungnya lebih bervariasi dibanding dengan Tousute 1. Paling suka pas panggungya dibikin jadi hutan gitu, rasa hutannya (?) kerasa banget. Pas yang ada atap rumahnya itu juga bagus. Tapi ngeri pas liat Sayo dan Kasen duduk di atap. Pas liat backstage-nya juga ngeri, mereka kudu naik tangga dulu.

Sayo & Kasen duduk di atas atap
Rasa hutannya kerasa banget
Rasa hutannya kerasa banget (2)

Untuk akting, secara keseluruhan akting mereka top banget. Dari para Toudan sampai ensemble top semua. Oh ya, total durasi Tousute 2 ini lebih panjang dari Tousute pertama, sekitar 3 jam lah. Jadi kalo mau nonton siapin cemilan aja, biar makin bisa menikmati hoho.

Di sini ada BGM baru, BGM favoritku pas adegan Date VS Hosokawa atau Black Tsuru VS Touken Danshi. Pokoknya BGM ini suka muncul pas adegan bertarung. Untuk OP & ED berbeda yah dari OP & ED Tousute 1. Tapi sejauh ini OP favoritku itu OP Tousute 1, judulnya Kachidoki no Uta. Untuk ED, belum ada yang ku favoritkan hoho.

Oh ya, di ending ada adegan yang berbau makanan lagi nih, Kedai Ramen Mitsutada. Pengin tahu keseruan dan kelucuannya seperti apa? Silakan tonton sendiri, haha.


Satu lagi, di ending Sayo berangkat Kiwame[2] loh. Tapi di sini belom menunjukan tampilan dia pas Kiwame. Nanti di Tousute 4; Joden Mitsuraboshi Katana Gatari barulah dia muncul versi Kiwame. Hoho maafkan sebar spoiler Tousute 4 sedikit di sini.

Soal keberangkatan Sayo mau Kiwame, sebenernya agak kurang. Iya kurang! Kenapa dia hanya kebetulan ketemu Jiji, nggak ketemu Manba gitu. Kayaknya kurang gereget kalo nggak ketemu Manba.


Okelah segitu saja cuap-cuap aku soal Tousute 2 ini. Maafkan teracuni dengan spoiler (bagi yang belum nonton). Tapi percayalah, meskipun sudah baca tulisan ini, kalian tetap bisa menikmati saat nonton pertunjukannya.

Hosokawa & Date Masamune

Kara & Date Masamune

Dan selanjutnya yang akan ku review setelah ini (mungkin) adalah Tousute 3 (Gaiden Kono Yora no Odawara) dan Tousute 4  (Joden Mitsuraboshi Katana Gatari). Semoga nggak males buat ngetiknya hoho.

Okelah okelah, sekian dan terima kasih bagi yang sudah membaca ini! See you next time! ^^

[1] Kapten unit satu. Hanya untuk kapten unit satu. Kalau di game dia yang selalu nampang di inner citadel. Istilah lain adalah Secretary.
[2] Upgrade pedang melalui pelatihan dengan telah memenuhi syarat.

Photo credits: Official Website + Official Blog + Screenshot sendiri

Sunday, February 11, 2018

[Review] Musical Touken Ranbu - Mihotose no Komori Uta

Halo apa kabar yang baca blog ini? Lama nggak nulis. :')

Oke, aku balik lagi mau bawain review Toumyu/Musical Touken Ranbu ke 3, yang judulnya Mihotose no Komori Uta atau dalam bahasa inggris-nya 300 Years of Lullaby.

Pertama denger judulnya entah kenapa berasa ada angst-nya gitu, dan ternyata benar. Sebenarnya aku udah nonton ini dari bulan Oktober tahun lalu, tapi baru mood bikin review-nya sekarang. Jujur saja, awal mula nonton Toumyu 3 ini rasanya biasa-biasa aja (walau sebelumnya udah merasa ada hawa-hawa angst), tapi pas ku tonton untuk yang ketiga kalinya baru ku merasa ada nyesek-nyeseknya *telat woy!*. Untuk mengingatkan lagi, review ini mengandung 60-70% spoiler. Jadi, resiko tanggung sendiri yah. :D

Yosh review dimulai!


Cerita dimulai dari Ishikirimaru mau bikin catatan, anggap saja diary. Dia pengin mencatat hal-hal yang udah dia lewati bersama Toudan lain agar nggak mudah buat dilupain. Dan mulailah cerita (menurut pandanganku) jadi flashback dimana saat mereka mengasuh Tokugawa Ieyasu. Yaps, cerita berfokus pada kehidupan di rumah Tokugawa Ieyasu.

Flashback menceritakan Nikkari dan Ookurikara sedang dalam ekspedisi nggak sengaja liat Pasukan Pengubah Sejarah (PPS) sedang menyerang kastil Okazaki. PPS lagi ngincer keluarga Matsudaira (keluarga Tokugawa Ieyasu saat masih kecil/bayi), mungkin PPS nyerang meraka biar Tokugawa Ieyasu nggak ada di dunia ini. Tapi Nikkari & Ookurikara terlambat dikit, mereka sekeluarga mati kecuali si bayi yang terus nangis.

Ookurikara bersama Nikkari yang lagi gendong Tokugawa Ieyasu bayi.

Di sisi lain citadel kedatangan pedang baru, dia Sengo Muramasa. Toudan yang super centil apalagi kalo udah deket-deket sama Ookurikara. Mendapati Nikkari & Ookurikara sedang dalam kesulitan, Saniwa akhirnya mengirim Ishikirimaru, Tonbokiri, Monoyoshi Sadamune, serta Sengo yang baru saja dateng ke tempat mereka berdua berada. Misi kali ini bisa dibilang beda dari misi di Toumyu sebelum-sebelumnya, misi kali ini adalah mengembalikan rangkaian sejarah. Misinya lumayan lama, (mungkin) itulah kenapa judul Toumyu 3 ini 300 Years of Lullaby.

Lanjut, semua Toudan nggak menyangka akan ada kejadian penyerangan PPS di kastil Okazaki. Sejarah hampir berubah dengan ditandai adanya kedatangan Kebiishi. Tapi masih ada secercah harapan yaitu, ternyata bayi yang masih hidup itu adalah Matsudaira Motoyasu yang gedenya akan menjadi Tokugawa Ieyasu. Yang pertama kali sadar dia Ieyasu adalah Monoyoshi Sadamune. Alasan, karena Monoyoshi dulunya adalah senjata milik Ieyasu.

Misi dimulai dengan Toudan yang mengambil peran sebagai pengikut Ieyasu dan merawat Ieyasu hingga dewasa. Di sini Muramasa ogah ikut-ikutan ngasuh Ieyasu. Itu karena Muramasa dulunya pedang pembawa petaka untuk Ieyasu, bisa dibilang dia kurang suka sama Ieyasu. Begitu pun dengan Ookurikara, dia males merawat Ieyasu karena dia lebih suka misi yang ada perangnya. Tapi meskipun begitu, Muramasa & Ookurikara tetap menjalankan misi yang diperintahkan oleh Saniwa dengan menjaga dari luar.

Skip cerita, Ieyasu udah dewasa dan punya anak bernama Nobuyasu. Nobuyasu digambarkan anak yang baik hati, dia tidak suka yang namanya perang. Bahkan dia lebih suka bertani daripada harus pegang senjata. Nobuyasu kecil ini lebih sering dirawat oleh Ishikirimaru, jadi hubungan mereka sangat dekat.

Di suatu waktu Ookurikara menyelamatkan Gohei dari para prajurit entah dari mana (maaf lupa). Gohei adalah seorang petani biasa, dia pengin banget belajar berpedang dan ikutan perang agar bisa melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekatnya. Gohei meminta Ookurikara buat ngajarin dia cara berpedang tapi Ookurikara menolak, berulang kali Gohei meminta tetep ditolak sama Ookurikara. Tapi semua berubah saat Nobuyasu kecil datang dan memohon sama Ookurikara agar permintaan Gohei dikabulkan, Ookurikara pun dengan sigap mematuhi permintaan Nobuyasu.

Nobuyasu yang mengetahui Gohei seorang petani langsung memintanya cara bertani. Gohei menyetujui dengan imbalan mau ngajarin dia cara membaca. Itulah kenapa Nobuyasu dan Gohei sangat dekat.
Oh ya, sebelum scene ini ada scene pertikaian kecil antara Ishikirimaru & Ookurikara. Ini karena Ookurikara merasa kurang puas sama perang yang ‘oh segini doang?’ (kalo nggak salah saat itu perang Ieyasu vs Nobunaga, tapi pada akhirnya Ieyasu & Nobunaga membentuk aliansi). Ookurikara dari awal emang cuman fokus sama yang namanya perang, sedangkan Ishikirimaru nggak suka yang namanya perang. Dan untuk melayani kepuasan Ookurikara dengan perang, akhirnya Ishikirimaru menawarkan diri untuk menjadi objek nafsu akan perangnya. Tapi pertarungan terhenti karena kedatangan Muramasa. Thanks to Muramasa!

Ishikirimaru VS Ookurikara

Skip cerita (lagi), konflik yang sebenarnya ada pada saat Nobuyasu udah dewasa. Sesuai sejarah Nobuyasu ditakdirkan mati bunuh diri. Nah, ini yang bikin Ishikirimaru galau. Bayangkan, apa lu tega liat anak yang udah dari kecil lu asuh dengan penuh kasih sayang itu mati sia-sia?
Konflik juga terjadi saat kematian *pipp*. Karena kematian si *pipp* kita tahu kenapa Ookurikara males menjalin hubungan pertemanan dengan siapa pun.

Karena sejarah versi mereka (Toudan) dengan versi asli hampir berbeda (dimana seharusnya hari itu Nobuyasu mati bunuh diri), maka dari itu sebagai Toudan akhirnya Ishikirimaru membuat keputusan yang memberatkan hati, dia harus membunuh Nobuyasu. Dan tentu saja Toudan lain nggak setuju, terutama Monoyoshi. Tapi misi adalah misi, mau nggak mau harus dijalankan.

Oke oke, jalan cerita sampai di sini saja. Ini aja udah lumayan sekali spoilernya, tapi masih banyak scene yang nggak aku ceritain di sini kok, hehe. Soal Nobuyasu mati dibunuh Ishikirimaru atau bukan, silakan tonton sendiri.

Oh iya tambahan, di sini Ishikirimaru membawakan narasi sambil nyatet diary-nya. Hal ini yang tambah bikin beda sama dua Toumyu sebelumnya.

'Duh daftar hedon gue banyak jug--'*nggak gitu woy!


Touken Danshi


1. Sakiyama Tsubasa as Ishikirimaru


Ishikirimaru di sini tetap bisa terlihat tenang kayak di Toumyu pertama. Tapi bedanya dia lebih terlihat tertekan di misi ini. Ishikirimaru mengambil peran sebagai pengikut Tokugawa Ieyasu dengan berpura-pura menjadi Hanzo. Dibanding dengan Ieyasu, ia lebih dekat dengan Nobuyasu, anak dari Tokugawa Ieyasu. Oh ya, dia juga ditunjuk sebagai kapten di misi jangka panjang ini. Aku paham beban dia di sini berat, sebagai kapten dia harus membuat misi ini berhasil. Dan salah satu yang membuat misi berhasil adalah dengan adanya kematian Nobuyasu, anak yang ia rawat dari kecil. Meskipun menyakitkan dia tetap mencoba membuat sejarah seperti aslinya, dan mencoba menanggung beban misi sendirian.

2. Araki Hirofumi as Nikkari Aoe


Izinkan aku berteriak sebentar .... YA LORD, AKU SUKA BANGET NIKKARI DI SINI!!! Yaps, Nikkari di sini benar-benar bisa bersikap dewasa, bijak, dan bisa diandalkan. Walau kadang dia mengeluh kenapa hanya menjadi pedang yang (dulu) menghunus hantu juga bayi dan kadang iri nggak bisa menjadi pedang mulia kayak Ishikirimaru, tapi nyatanya dia tetap bersikap baik sama Ishikirimaru dan sangat antusias ketika akan merawat Ieyasu bayi. Dia kadang suka menasehati Toudan lain. Kalo mau disamain sama Nikkari versi Hanamaru (anime), dia emang nggak 100% mirip, tapi aku suka cara si aktor bawain Nikkari di Toumyu ini. Oh ya, Nikkari mengambil peran sebagai Sakai Tadatsugu di misi jangka panjang ini dan dia terlihat sangat menikmati misi ini.

3. Ota Motohiro as Sengo Muramasa


Muramasa di sini digambarkan super centil ya ampun. Di Hanamaru dia belom ada (baru mau ada di Hanamaru S2), di game aku belum punya dia jadi aku nggak tau sifat dia yang sebenernya. Muramasa suka banget nyinyir kalo udah bahas Tokugawa Ieyasu. Dan suka ngajak plus maksa Toudan lain buat telanjang. Aku nggak paham betul yang dimaksud dia telanjang itu gimana, wkwk. Soalnya pas Ishikiramaru & Ookurikara lagi debat dia dateng dan bilang ‘jangan berani telanjang tanpa mengajakku’, maksud loe?

Awalnya dia nggak mau deket sama Ieyasu, karena dia emang pedang pembawa petaka buat Ieyasu. Tapi pada akhirnya dia mau gabung jadi pengikut Ieyasu dengan menawarkan diri menjadi pelayan Nobuyasu dan mengubah nama menjadi Ii Naomasa. Mungkin dia tertarik sama Nobuyasu. Pas pertama kali nonton Toumyu 3 aku nggak terlalu suka sama dia, eh pas nonton lagi dan lagi jadi biasa aja. Soalnya kelakuan dia kadang bikin ngakak. Oh iya ... dia itu selalu caper sama Ookurikara, dan paling dekat sama Tonbikiri. Tonbokiri itu masih satu keluarga sama Muramasa.

4. Spi as Tonbokiri


Tonbokiri di misi ini berperan sebagai Honda Tadakatsu, yang tidak lain dan tidak bukan adalah tuan lamanya. Awal mula, dia nggak mau berakting menjadi Tadakatsu karena ia merasa kurang pantas menggantikan posisi beliau. Tapi berkat ceramah Monoyoshi akhirnya dia mau berperan sebagai Tadakatsu untuk merawat Ieyasu bayi hingga dewasa.

5. Yokota Ryuugi as Monoyoshi Sadamune


Monoyoshi digambarkan lumayan ceria. Dia sangat baik dan pengertian, terbukti saat Muramasa nyinyir soal Ieyasu dan dia memaklumi saja, nggak marah. Dia mengambil peran sebagai Torii Mototada. Di misi ini, dia yang paling banyak menghabiskan waktu dengan Ieyasu. Maklum, dia dulu pedang kesayangan Ieyasu, paling tahu tentang Ieyasu, dan sekarang mencoba balas budi dengan merawat Ieyasu dari bayi hingga dewasa. Monoyoshi ini juga digambarkan sebagai pedang pembawa keberuntungan, makanya di misi ini dia bisa meramal mana yang sedang beruntung dan tidak. Saat Ieyasu dewasa dia lebih seperti menjadi penasehat Ieyasu. Selain pinter ramal keberuntungan, dia juga pinter nyadarin orang, salah satunya Tonbokiri tadi.

6. Zaiki Takuma as Ookurikara


Aku yakin yang udah nonton Hanamaru pasti tau sifat Ookurikara kayak apa. Yaps, dia itu males banget yang namanya menjalin hubungan pertemanan, dia lebih suka yang namanya perang. Meskipun dia agak ogah-ogahan saat misi merawat Ieyasu bayi, tapi nyatanya dia tetap menjalankan misi dengan baik dengan menjadi penjaga Ieyasu dari luar. Dia baru bertemu Ieyasu saat Ieyasu udah dewasa. Dan saat itu juga Ieyasu langsung meminta Ookurikara untuk menjadi pelayannya, dengan tanpa basa-basi Ookurikara menyetujuinya. Di sini Ookurikara berperan sebagai Sakakibara Yorumasa.

Untuk akting, aku rasa mereka nggak terlalu Out of Character. Tapi khusus untuk Sengo Muramasa dan Monoyoshi Sadamune aku nggak bisa bandingin karakter mereka di musikal sama di game. Karena di game aku belum dapet mereka semua, plus di Hanamaru mereka juga belum nongol. Yang pasti sih baik akting Toudan atau Tokoh prajuritnya semua lumayan bagus. Apalagi di scene akhir Monoyoshi sama Ieyasu nangis beneran. Iya sih akting, tapi menurutku akting nangis di dunia film/drama tv dengan drama panggung/musikal itu rasanya beda. Kayak ada entahlah gitu, hehehe.

Untuk stage-nya sendiri bisa dibilang stage Toumyu 3 ini terkesan simpel tapi mewah. Ada lampu kayak di SRS2016 pas Sengo muncul. Dan pintu putar(?)nya itu loh yang kadang bikin kaget tiba-tiba ada yang mucul dari situ. Oh iya, di sini juga ada adegan slow motion-nya kayak di Bakumatsu Tenroden (Toumyu 2). Plus pemetaan proyektornya makin bagus.




Oh iya, kelakuan Ishikirimaru di sini telah mengundang Kebiishi. Tapi mereka para Toudan bisa ngalahin Kebiishi tanpa masuk ke mode Shinken. Padahal pengin liat para Toudan masuk di mode Shinken kayak di Toumyu 1.

Ini pas lawan Kebiishi. Dan perhatikan stage-nya, banyak pintunya yah, hehe.

Lampu yang dimaksud tadi. Ini di pas kemunculan Sengo Muramasa di Toumyu 3 ini

 Lampu-lampu di SRS2016 pas scene rebutan Kashuu.

Untuk lagu, aku paling suka lagu yang berjudul Kazaguruma sama Ruri Iro no Sora. Kazaguruma sendiri dinyanyiin sampai 2x, nah Ruri Iro no Sora malah sampai 3x. Dua lagu ini bertipe mellow gitu, nyesek ah. Dan ku merasa suara Tonbokiri (Spi) paling enak kalau nyanyiin lagu mellow. Kalau bahas soal vokal, di antara enam Toudan di Toumyu 3 ini nggak ada yang aku favoritin, hehe.

Dan yah, sekian review dari saya ini. Entah kenapa agak mager mau review Toumyu 3 ini. Biasanya bikin review cuman butuh waktu satu atau dua hari, yang ini sampe seminggu lebih.

Tambahan screenshot.~

Sengo caper :D
Ngobrol bentar di scene menuju ending
Pamit undur diri
Selanjutnya mau review Touken Ranbu Stage Play 2 a.k.a Akatsuki no Dokuganryu sama Zoku Touken Ranbu Hanamaru. See you next time! :D

Photo credits: Official Site + Screenshot sendiri